"Carilah penggantinya!"
"Bagaimana mencari penggantinya jika dia yang terus ada dalam pikiranku?"
"Justru itulah, berusahalah! Cari yang lain, perasaan tidak bisa menghilang, hanya akan berkonversi menjadi perasaan untuk orang lain"
"Iya, tapi bagaimana mengkonversi perasaan ini untuk orang lain, sedangkan melirik yang lain pun tidak ada rasa. Mati rasa. Seperti berputar-putar labirin, terlalu luas dan rumit, tidak ada jalan keluarnya!"
"Paradox!"
"Yah mungkin seperti teori itu! Rasanya berbulan-bulan ini apa yang kulakukan hanya sebuah usaha sia-sia"
"Hm, ya, harusnya perasaan biasa luntur seiring waktu"
"Ya, kan?! Lalu perasaan apa ini? Melelahkan. Membicarakan permasalahan ini denganmu, buang-buang waktu"
Kami terdiam, menyadari bahwa diskusi ini masih sama seperti beberapa malam lalu, tidak berujung dan tidak ada penyelesaiannya. Menyadari hal itu, kami pun larut dalam pikiran masing-masing sembari meneguk alkohol itu. Aku ingin cepat sekali menghabiskan itu lalu pergi tidur, tidur yang nyenyak tanpa harus memikirkan dia sebelum aku bisa tidur.
Dulu, aku kira aku adalah orang paling bahagia di dunia. Bak orang yang memenangkan sebuah penghargaan, aku mendapat dirinya, senang bukan kepalang, ada dirinya mengisi diriku. Aku kira semua akan berjalan selama mungkin, namun ternyata semesta berkata lain, dan disinilah aku, terhempas oleh rindu pada jam tiga pagi.
Empat bulan, waktu yang lama namun tidak cukup untuk melupakannya. Tiap harinya rindu menusuk-nusuk, ingin aku sapa tapi apa yang bisa aku lakukan? Terperangkap lebih dalam lagi bukanlah pilihan yang bijak. Aku rasa bertegur rasa bisa membuat hatiku lebih angkuh lagi dan tidak tahu bagaimana cara kembali rendah.
"Aku ingin menghilang sebentar, malam ini minum terakhir kita, aku akan pergi dari kota ini untuk sejenak."
"Ok. Cheers! Baliklah jika kamu telah melupakannya dan nanti kita rayakan!"
To be continued..
nb : Ini pertama kalinya aku membuat sebuah tulisan yang berformat cerita dan bersambung pula! Ini hanya proyek iseng mengisi waktu luang, mohon maklum jika terlalu di bawah standar!
"Bagaimana mencari penggantinya jika dia yang terus ada dalam pikiranku?"
"Justru itulah, berusahalah! Cari yang lain, perasaan tidak bisa menghilang, hanya akan berkonversi menjadi perasaan untuk orang lain"
"Iya, tapi bagaimana mengkonversi perasaan ini untuk orang lain, sedangkan melirik yang lain pun tidak ada rasa. Mati rasa. Seperti berputar-putar labirin, terlalu luas dan rumit, tidak ada jalan keluarnya!"
"Paradox!"
"Yah mungkin seperti teori itu! Rasanya berbulan-bulan ini apa yang kulakukan hanya sebuah usaha sia-sia"
"Hm, ya, harusnya perasaan biasa luntur seiring waktu"
"Ya, kan?! Lalu perasaan apa ini? Melelahkan. Membicarakan permasalahan ini denganmu, buang-buang waktu"
Kami terdiam, menyadari bahwa diskusi ini masih sama seperti beberapa malam lalu, tidak berujung dan tidak ada penyelesaiannya. Menyadari hal itu, kami pun larut dalam pikiran masing-masing sembari meneguk alkohol itu. Aku ingin cepat sekali menghabiskan itu lalu pergi tidur, tidur yang nyenyak tanpa harus memikirkan dia sebelum aku bisa tidur.
Dulu, aku kira aku adalah orang paling bahagia di dunia. Bak orang yang memenangkan sebuah penghargaan, aku mendapat dirinya, senang bukan kepalang, ada dirinya mengisi diriku. Aku kira semua akan berjalan selama mungkin, namun ternyata semesta berkata lain, dan disinilah aku, terhempas oleh rindu pada jam tiga pagi.
Empat bulan, waktu yang lama namun tidak cukup untuk melupakannya. Tiap harinya rindu menusuk-nusuk, ingin aku sapa tapi apa yang bisa aku lakukan? Terperangkap lebih dalam lagi bukanlah pilihan yang bijak. Aku rasa bertegur rasa bisa membuat hatiku lebih angkuh lagi dan tidak tahu bagaimana cara kembali rendah.
"Aku ingin menghilang sebentar, malam ini minum terakhir kita, aku akan pergi dari kota ini untuk sejenak."
"Ok. Cheers! Baliklah jika kamu telah melupakannya dan nanti kita rayakan!"
To be continued..
nb : Ini pertama kalinya aku membuat sebuah tulisan yang berformat cerita dan bersambung pula! Ini hanya proyek iseng mengisi waktu luang, mohon maklum jika terlalu di bawah standar!
Komentar
Posting Komentar